Jiwa tengah ..
Jiwa sederhana...
Kurang tertawa..
Kurang ceria...
Namun tidak dipamer rasa..
Kecewa dan bersedih yang ada
Ku sedari...
Perisa-perisa perasaan ini
semuanya milik Ilahi..
Semoga tak lupa mengungkapkan
Keredhaan, kesabaran dan kesyukuran..
Alhamdulillah......apa adanya...
Sungguh keceriaan ku telah dirampas makhluk dunia
melalui tingkah manusia yang tak disangka-sangka
Mungkin aku tidak dapat lagi
tertawa untuk melalui hidup ini...
Ada lebih baik memilih berdiam diri
dan memilih untuk berhati-hati...
Kasihan teman-teman ku...
terkejut melihat perubahan ku.
Kasihan teman-teman ku...
terpaksa akur dengan tingkah ku.
Ya...aku tidak lagi seceria dahulu
dan aku tidak lagi bergurau seperti dahulu.
Mungkin perubahan ku
sekadar hanya berhati-hati meniti waktu
menghadapi tingkah manusia
yang kadang tidak serasi dan menyatu.
Hikmahnya berdiam diri ;
1. Sebagai Ibadah tanpa bersusah.
2. Perhiasan tanpa berhias.
3. Kehebatan tanpa kerajaan.
4. Benteng tanpa pagar.
5. Kekayaan tanpa meminta maaf kepada orang.
6. Istirehat bagi kedua Malaikat pencatat amal.
7. Menutupi segala aib.
Rasulullah SAW pernah bersabda yang bermaksud:
"Barang siapa yang banyak perkataannya (bercakap), nescaya banyaklah silapnya. Barang siapa yang banyak silapnya, nescaya banyaklah dosanya. Dan barang siapa yang banyak dosanya, nescaya neraka lebih utama baginya."
(Hadis riwayat Abu Naim)
قوله صلى الله عليه وسلم : من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, maka hendaklah dia berkata yang baik atau diam."
Dalam sebuah hadis lagi, Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: "Barang siapa diam maka dia terlepas dari bahaya." (Hadis riwayat At-Tarmizi)
No comments:
Post a Comment