ALLAH AKAN MENGUJI
Sebagai umat Islam, kita perlu akur dengan setiap ujian yang diberikan-Nya. Namun ada kala ujian itu tidak mampu ditangani dan pada ketika ini iman kita sedang diuji.
Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan (sahaja) mengatakan:
“Kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka. Maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”, (Al-Ankabut : 2-3 ).
Apakah orang-orang pilihan, orang-orang baik, orang soleh, para ulama’, pendakwah mengatakan bahawa Islam hanya berupa pengakuan belaka, bahawa kalimah syahadah hanyalah satu pembohongan yang dibuat oleh pendusta?
Allah berfirman:
“Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu yang menghancurkannya, maka dengan serta-merta yang batil itu lenyap. Dan kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu mensifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya)” – Al-Anbiya : 18.
Sebenarnya Allah menegakkan kebenaran di atas kebatilan tanpa dasar, kebatilan yang dibuat-buat dan kebatilan penuh dusta, hingga kebenaran itu membinasakannya, hingga kebaikan lenyap.
Hadis & Falsafah / Majalah NUR, m/s 140, (November 2009)
Sebagai umat Islam, kita perlu akur dengan setiap ujian yang diberikan-Nya. Namun ada kala ujian itu tidak mampu ditangani dan pada ketika ini iman kita sedang diuji.
Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan (sahaja) mengatakan:
“Kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka. Maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”, (Al-Ankabut : 2-3 ).
Apakah orang-orang pilihan, orang-orang baik, orang soleh, para ulama’, pendakwah mengatakan bahawa Islam hanya berupa pengakuan belaka, bahawa kalimah syahadah hanyalah satu pembohongan yang dibuat oleh pendusta?
Allah berfirman:
“Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil lalu yang hak itu yang menghancurkannya, maka dengan serta-merta yang batil itu lenyap. Dan kecelakaanlah bagimu disebabkan kamu mensifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya)” – Al-Anbiya : 18.
Sebenarnya Allah menegakkan kebenaran di atas kebatilan tanpa dasar, kebatilan yang dibuat-buat dan kebatilan penuh dusta, hingga kebenaran itu membinasakannya, hingga kebaikan lenyap.
Hadis & Falsafah / Majalah NUR, m/s 140, (November 2009)